WARTAGAUL
HIBURANGila Sih! Remake 'Misteri Gunung Merapi' Bikin Merinding, Mak Lampir Jadi Villain Kelas Dunia

Gila Sih! Remake 'Misteri Gunung Merapi' Bikin Merinding, Mak Lampir Jadi Villain Kelas Dunia

PenulisTim Redaksi
Diterbitkan2025-12-20
Gila Sih! Remake 'Misteri Gunung Merapi' Bikin Merinding, Mak Lampir Jadi Villain Kelas Dunia

Gila Sih! Remake 'Misteri Gunung Merapi' Bikin Merinding, Mak Lampir Jadi Villain Kelas Dunia

Jujur, pas pertama kali denger kabar kalau sinetron legenda 90-an, "Misteri Gunung Merapi", bakal di-remake jadi film layar lebar (trilogi pula!), ekspektasi gue rendah banget. Paling-paling bakal jadi film horor cringe yang jual nostalgia murahan dengan CGI naga terbang kayak indosiar.

Tapi, setelah keluar dari bioskop semalam... Gue cuma bisa bilang satu kata: PECAH!

Sutradara Joko Anwar (ya, siapa lagi kalau bukan dia yang berani eksekusi project gila ini) berhasil menyulap cerita kolosal jadul ini menjadi epic dark fantasy yang megah, brutal, dan relevan. Ini bukan lagi tontonan buat anak kecil kayak dulu. Ini adalah "Lord of The Rings" dengan kearifan lokal rasa tanah Jawa.

Mak Lampir: Bukan Nenek Sihir Biasa

Kelemahan terbesar versi sinetron dulu adalah karakter Mak Lampir yang cuma digambarkan sebagai nenek sihir jahat yang ketawanya melengking. Datar banget. Jahat ya jahat aja.

Di versi Reborn ini, diperankan dengan brilian oleh aktris watak Christine Hakim, Mak Lampir dikasih origin story yang tragis dan dalem banget. Kita dikasih liat kenapa dia jadi jahat. Dia adalah korban persekusi, korban patriarki, wanita sakti yang dikhianati oleh kerajaan yang dia lindungi.

Ada lapisan emosi yang bikin kita sebagai penonton bingung: Gue harus takut sama dia, atau kasihan?

Desain visualnya? Mind-blowing. Gak ada lagi tongkat tengkorak plastik. Mak Lampir di sini tampil anggun tapi mengerikan. Sihirnya bukan sinar laser warna-warni, tapi elemen alam. Akar pohon yang hidup, kabut beracun, manipulasi pikiran. Scene saat dia memanggil pasukan "Grandong" dari dalam tanah itu goosebumps abisss. Visualnya gelap, gritty, berasa nonton film-film A24.

Sembara: Hero yang Gak Sempurna

Sembara (diperankan oleh Iko Uwais, tentunya butuh aktor laga mumpuni) juga di-update. Dia bukan lagi ksatria putih tanpa cela. Sembara di sini adalah pendekar yang broken, pemabuk, trauma masa lalu, yang terpaksa bangkit jadi pahlawan karena keadaan.

Koreografi silatnya? Jangan ditanya. Tim Iko Uwais gak pernah gagal. Pertarungannya brutal, fast-paced, dan "sakit". Bunyi tulang patah, darah muncrat, penggunaan senjata cambuk api yang realistis. Ini film action rasa horor, atau horor rasa action? Dua-duanya dapet!

Adegan duel Sembara lawan Mardian di tepi kawah Gunung Merapi pas lagi erupsi itu sinematografinya cantik banget. Merah lava ketemu kelamnya malam. Chef's kiss.

CGI yang Gak Malu-maluin

Ini yang paling gue takutin: CGI. Kita punya sejarah buruk sama CGI naga atau monster. Tapi di film ini, tim efek visualnya ngerjain PR dengan baik.

Sosok Grandong bukan lagi orang dicat hijau pakai baju bulu. Dia adalah monster hybrid manusia-serigala-babi hutan hasil CGI yang teksturnya nyata. Lendirnya, bulunya, gerakannya yang unpredictable, bikin ngeri.

Terus setting "Kerajaan Siluman" di dimensi lain itu art direction-nya juara. Menggabungkan arsitektur candi kuno dengan elemen organik yang creepy. Berasa masuk ke dunia game "Elden Ring" atau "Black Myth: Wukong".

Kekurangan? Ada Dikit...

Gak ada gading yang tak retak. Durasi 2 jam 45 menit berasa agak kepanjangan di babak tengah (Second Act). Ada beberapa subplot romansa antara Sembara dan Farida yang agak dragging dan cheesy. Dialognya kadang masih terasa kaku "ala-ala kerajaan" yang kurang luwes di kuping anak muda jaman now.

Terus ending-nya yang ngegantung banget (karena mau dibikin trilogi) bikin kesel. Kita dipaksa nunggu setahun lagi buat liat kelanjutannya. Marketing gimmick yang cerdas sih, tapi nyebelin.

Kesimpulan: Tonton di IMAX!

Misteri Gunung Merapi Reborn adalah bukti nyata kalau Intellectual Property (IP) lokal kita itu kaya banget. Kita gak perlu maksa bikin superhero ala Marvel kalau kita punya legenda-legenda sakti mandraguna kayak gini.

Film ini menaikkan standar film kolosal Indonesia ke level internasional. Gak heran kalau dengar kabar hak tayangnya udah dibeli Netflix global.

Buat kalian yang dulu masa kecilnya ditakut-takutin suara ketawa Mak Lampir, kalian wajib nonton ini buat "menyembuhkan" trauma itu... atau malah nambah trauma baru karena saking seremnya.

Skor: 4.5/5 Wajib tonton di layar paling gede dan sound paling kenceng!

Bagikan Artikel:

ARTIKEL TERKAIT